Kamis, 06 Juni 2013
Sabtu, 01 Juni 2013
Tumbuhan Jambu Biji
Jambu biji adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand .
Penyakit yang menyerang :
- Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons) ;
- Menyerang daun tua & muncul pada musim hujan ;
- Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya ;
- Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX .
- Jamur Ceroospora psidil, Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil ;
- Gejala: bercak pada daun berwarna hitam ;
- Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX .
- Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus .
- Gejala: rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan ;
- Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX .
- Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons) ;
Hama Tumbuhan :
- Ulat keket (Ploneta diducta) ;
- Semut & tikus ;
- Ulat putih ;
- Ulat penggerek batang (Indrabela sp) ;
- Ulat jengkal (Berta chrysolineate).
- Sumber :https://www.google.com/search?q=macam+-+macam+hama+penyakit&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb
Tumbuhan Pare
Penyakit yang menyerang :
Cucumber Mosaic Virus (CMV) .
Virus Mosaik Ketimun (CMV) adalah tanaman virus patogen dalam keluarga Bromoviridae. Ini adalah anggota jenis virus tanaman genus, Cucumovirus. Virus ini memiliki distribusi di seluruh dunia dan berbagai host yang sangat berbahaya. Bahkan memiliki reputasi memiliki kisaran inang terluas virus tanaman diketahui (191 host dalam 40 keluarga). Hal ini dapat ditularkan dari tanaman ke tanaman baik secara mekanis dengan getah dan kutu daun secara stylet-ditanggung. Hal ini juga bisa ditularkan pada bibit dan oleh gulma parasit, sp Cuscuta.
CMV menunjukkan gejala pada daun yang dikenal sebagai efek "tali sepatu" untuk spesies inang kebanyakan. Efek ini menyebabkan daun muda untuk tampil sempit dan seluruh pabrik menjadi terhambat.
Secara spesifik CMV dapat menyebabkan pare untuk mengubah pucat dan bergelombang. Daun tanaman ini giliran mosaik dan sifat berkerut mereka sering berubah, membuat daun berkerut dan misshapened. Pertumbuhan tanaman ini biasanya kerdil dan menghasilkan beberapa bunga. Seringkali buah pare yang berbentuk aneh dan tampak abu-abu.
Virus ini mudah menyebar melalui budidaya dan bahkan menyentuh tanaman sehat setelah menyentuh tanaman terinfeksi. Namun CMV kurang stabil dari virus seperti TMV dan karena itu tidak mudah menyebar oleh manusia. Virus ini, seperti yang disebarkan oleh kutu daun, memiliki jangka perolehan lima - sepuluh detik dan periode inokulasi sekitar satu menit. Namun setelah dua menit kemungkinan inokulasi sebagian besar menurun dan dalam waktu dua jam tidak lagi dapat disebarkan oleh vektor tertentu. Virus ini tidak persisten dan stylet ditanggung.. CMV dilakukan oleh 60 - 80 spesies yang berbeda dari kutu daun dan juga dapat ditularkan oleh biji.
Hama Tumbuhan :
- Kumbang Daun (Epilachna sp) ;
- Lalat Buah (Dacus Cucurbitae Cog) ;
- Kutu Daun (Aphis Gossypii Clover) .
Proses sayuran kangkung menjadi penggugah selera masakan lezat.
Tidak hanya baik untuk menjadi oseng-oseng saja, sayuran rebus lezat
dibuat dengan sayuran baru - baru ini dalam saus sangat pedas.
Kangkung sederhana untuk mencari dan juga nilai yang rendah-biaya. Ini budidaya kangkung tidak terlalu sulit untuk dikembangkan.
Kangkung darat (Ipomea reptans).
Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di
dataran rendah dan dataran tinggi.. Kangkung merupakan jenis tanaman
sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung
panjang, berwarna hijau keputih-putihan merupakan sumber vitamin pro
vitamin A. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua
macam yaitu:Kangkung darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan.
Kangkung darat ini hanya bisa tumbuh di lahan
kering. Ciri-cirinya adalah batangnya lebih kecil dan berwarna putih
kehijauan, daunnya lebih tipis dan lebih lunak, bila dimasak lebih cepat
layu/matang, dan memiliki bunga yang berwarna putih bersih.
Budidaya Kangkung Darat Secara Organik
Petanian Organik adalah sebuah bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang dihadapi petani sehubungan dengan
maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia pertanian
sekarang ini. Dapat dilihat, mulai dari pupuk, insektisida, perangsang
tumbuh, semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari
senyawa-senyawa murni (biasanya un organik) di
laboratorium. Pertanian organik dapat memberi perlindungan terhadap
lingkungan dan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui,
memperbaiki kualitas hasil pertanian, menjaga pasokan produk pertanian
sehingga harganya relatif stabil, serta memiliki orientasi dan memenuhi
kebutuhan hidup ke arah permintaan pasar.
Teknologi Budidaya:
1. Benih
Pembibitan tanaman kangkung darat dapat dilakukan secara generatif yaitu
dari biji ataupun secara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat dapat
diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan
benihsekitar 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau
varietas lokal yang telah beradaptasi.
2. Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm
supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan membujur dari Barat ke Timur
agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm,
tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan +
30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur
kalsit atau dolomit.
3. Pemupukan
Bedengan diratakan, 3 hari sebelum tanam diberikan pupuk
kandang (kotoran ayam) dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos
organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan
dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha
Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk
lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan
secara larikan disamping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk
cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam.
4. Penana
Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah
dipersiapkan. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm, tiap lubang
tanamkan 2 - 5 biji kangkung. Sistem penanaman dilakukan secara zigzag
atau system garitan (baris).
5. Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan
penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera
litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii.
Sedangkan penyakit antara lain
penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk
pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti
pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan
waktu aplikasinya.
7. Panen
Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara
mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal
tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan tanah.
8. Pasca Panen
Pasca panen terutama diarahkan untuk
menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara menempatkan kangkung yang
baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan bagian akar dalam
air dan pengiriman produk secepat mungkin.
Sumber : https://budidaya-kangkung-darat-secara-organik.html